Minggu, 28 Agustus 2011

THE SORCERESS: THE TWO THAT ARE ONE, THE ONE THAT IS ALL.

Dua yang Menjadi Satu, Satu yang Mencakup Semuanya. The Sorceress adalah sequel ketiga dari kisah The Secret of The Immortal Nicholas Flamel. Sebuah kisah tentang tokoh dengan kemampuan magic yang tiada tara. Pada jaman dahulu orang tidak mengenal adanya penyihir. Mereka menyebutnya Alchemist. Alchemist adalah sebutan untuk seseorang yang menguasai pengetahuan pada masa itu sehingga mampu mengubah logam menjadi emas. Sedangkan Sorceress sendiri adalah julukan bagi Perenelle Flamel yang memiliki kesaktian melebihi Nicholas suaminya.

Tokoh utama dari cerita ini adalah pasangan suami istri Nicholas dan Perenelle Flamel. Nicholas dan Perenelle adalah manusia abadi yang berhasil menciptakan ramuan awet muda berdasarkan buku Codex karya Abraham de Magus. Sudah berabad-abad buku ini menjadi bahan rebutan baik para Tetua Gelap maupun Humani, begitu mereka biasa menyebut manusia.

Bagi humani, siapapun yang memiliki Codex akan hidup abadi tanpa harus menjadi hamba Tetua manapun. Karena kebanyakan humani yang berhasil menjadi manusia abadi umumnya karena pemberian dari salah seorang Tetua. Sedangkan bagi Tetua Gelap, Codex akan membukakan pintu gerbang menuju dunia kembali. Mereka tidak lagi harus bersembunyi lagi dalam Dunia Bayangan seperti yang terjadi saat ini sejak runtuhnya Danu Talis.

Namun kisah ini terjadi sejak Nicholas menemukan dua anak kembar dengan aura emas dan perak. Aura emas adalah Josh Newman seorang anak remaja yang bekerja membantu Nicholas bekerja di toko bukunya. Sedang saudari kembarnya yang beraura perak Sophie Newman bekerja sebagai pelayan coffee shop tepat di seberang toko buku Nicholas.

Sejak buku Codex berhasil direbut oleh John Dee, salah seorang manusia abadi yang mengabdi pada Tetua Gelap tiga hari yang lalu, hidup Josh dan Sophie mendadak berubah. Dengan buku itu Dee akan bisa mendatangkan kembali para Tetua Gelap untuk kembali menguasai dunia. Pada saat itu manusia akan menjadi sekedar “cemilan” bagi para Tetua. PĂșnala peradaban manusia.

Tapi itu semua itu belum akan terjadi karena dua lembar terakhir Codex masih ada pada Josh yang berhasil merobeknya dari tangan Dee. Selain itu Nicholas harus berhasil membangkitkan aura kedua saudara kembar yang ada dalam ramalan: Dua yang Menjadi Satu, Satu yang Mencakup Semuanya. Saudara kembar dengan aura emas dan perak. Kalau saja aura mereka berhasil dibangkitkan maka mereka akan menjadi pasangan yang tak terkalahkan. Dan para Tetua Gelap tak akan pernah turun kembali ke dunia.

Setelah dalam dua kisah terdahulu “The Alchemist” dan “The Magician”, aura kedua kembar sudah berhasil dibangkitkan. Sophie berhasil dibangkitkan oleh Penyihir Endor dan relajar sihir elemental Angin darinya. Lalu dilanjutkan dengan belajar sihir elemental Api dari Francis Comte de Saint Germain. Sedangkan Josh berhasil dibangkitkan oleh Mars Ultor dan mendapatkan sebagian keahlian perang dari Mars.

Sekarang Nicholas harus cepat-cepat membawa mereka menemui Gilgamesh sang Raja dan membujuk sang Raja supaya mau mengajarkan sihir elemental Air kepada mereka berdua.

Celakanya sang Raja bukanlah orang normal. Gilgamesh telah hidup sebelum peradaban dimulai. Pikirannya kacau. Sulit membedakan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya akibat umurnya yang terlalu lama. Pada umumnya orang menyebut Gilgamesh sebagai orang gila. Selain itu ternyata ada perseteruan lama antara sang Raja dan Nicholas. Hampir-hampir Nicholas putus harapan kalau-kalau sang Raja tidak bersedia melatih kembar berdua sihir elemental Air. Gilgamesh menguasai banyak ilmu sihir kuno, tetapi tidak mampu menggunakannya karena tidak memiliki aura. Tapi dia mampu mengajarkannya kepada si kembar dalam ramalan.

Inilah yang disebut humani. Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, manusia memiliki perasaan. Manusia memiliki hati. Sesakti apapun atau bahkan sekuno apapun, humani tetaplah manusia. Tidak luput juga dengan Gilgamesh. Ketika mata Sophie dan Gilgamesh bertatapan, mendadak ada sesuatu yang bergejolak dalam hati Sophie. Sophie memandang sang Raja yang hilang dengan penuh keharuan. Mata tua sang Raja yang hilang memaksa air mata haru menetes dari mata Sophie. Air mata itu bukan air mata biasa. Air mata yang menetes dari mata Sophie berwarna perak. Lalu Gilgamesh mengambil air mata perak yang menyerupai air raksa. Setetes air mata perak ditampung dalam telapak tangannya. Dengan hati terbuka, sang Raja akan melatih keduanya sihir elemental Air.

Baru saja rampung Gilgamesh melatih si kembar, tiba-tiba datang serangan dari musuh-musuh Nicholas, Jon Dee dan Cernunnos merangsek masuk hendak menangkap kedua kembar sekaligus membunuh Nicholas. Nicholas berjuang bersama-sama Palamedes, Shakespeare, si kembar, dan Gilgamesh. Mereka selamat dari serangan musuh, meskipun harus mengorbankan Gilgamesh. Gilgamesh terluka.

Sophie tak rela meninggalkan Gilgamesh yang terluka. Gilgamesh memaksa. Sophie dan Josh mesti meninggalkannya untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. Akhirnya Josh berlari menuju mobil hitam Palamedes yang terparkir tak jauh dari tempat pertempuran. Josh membawa mobil dengan cepat menuju Nicholas, Palamedes, dan Shakespeare. Josh menyelamatkan mereka satu per satu.

Sementara Josh menyelamatkan yang lain, Sophie masih memegangi Gilgamesh. Orang tua itu menyuruh Sophie pergi, tapi Sophie selalu menolak. Akhirnya Gilgamesh menyobek secarik kertas dari buku catatan kecilnya. Gilgamesh memberikan secarik kertas ke Sophie.
“Suatu saat kita bertemu lagi. Dan jika aku tidak mengingatmu, maka berikan ini padaku. Ini akan mengingatkanku pada gadis yang meneteskan air mata untuk sang Raja yang hilang…….”@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar