Suatu ketika ada seorang perempuan datang menghadap Syeh Abdul Qodir Jaelani mengantarkan anaknya untuk berguru pada Syeh untuk mempelajari ilmu suluk. Syeh memerintahkan agar si anak harus belajar dengan tekun mengikuti cara-cara orang salaf dan ditempatkan di ruang khalwat.
Beberapa hari kemudian si ibu datang menengok anaknya dan dilihat tubuh anaknya itu menjadi kurus, makannya hanya roti kering dan gandum. Si ibu kemudian masuk ke ruang Syeh dan melihat di hadapannya tulang-tulang sisa makanan daging ayam yang sudah bersih.
Ibu itu berkata, "Kalau saya perhatikan, Tuan Syeh makan dengan makanan serba enak, sedang anak saya badannya kurus karena makanannya hanya bubur gandum dan roti kering, untuk hal itu apa makananya sehingga ada perbedaan?"