Jumat, 26 Agustus 2011

HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2: SIHIR ITU ADA KEBERUNTUNGAN…!

Setelah melewati prahara pelarangan masuk import film Hollywood oleh bea cukai, akhirnya film-film asing yang berkualitas boleh masuk ke Indonesia kembali. Dan yang mengawalinya adalah Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2, baru kemudian disusul oleh Transformer 3, Kung Fu Panda, dan yang lainnya.

Ini adalah kisah ketika sebuah perjalanan panjang harus berakhir. Kisah Harry Potter telah mendunia selama satu decade. Bahkan dunia telah menjadi Harry Potter itu sendiri. Banyak aspek dari perekonomian dunia yang ikut bergerak seiring berjalannya kisah Harry Potter. Pendeknya sihir Harry Potter telah menguasai dunia.

Namun ternyata dibalik itu semua, hampir semua orang tidak tahu-menahu mengapa sedemikian dipujanya Harry Potter ini. Benarkah dia menjadi the choosen one yang akan menyelamatkan dunia sihir dari ancaman Voldermort yang jahat? Alih-alih menjadi pahlawan, bisa saja Harry terjebak menjadi selebritis yang hanya menikmati kepopulerannya.

Di sekuel terakhir inilah dibongkar semua horcrux yang berisi nyawa Voldermort sehingga tinggal dua saja, yaitu satu yang berada dalam Nagini si ular kesayangan Voldermort dan satu lagi yang berada dalam diri Harry Potter sendiri. Kuncinya adalah Harry tidak boleh mati muda. Ia harus mati pada waktu yang tepat dan peristiwa yang tepat. Rupanya itulah rahasianya mengapa ia begitu istimewa dan terlindungi selama ini.

Ada sedikit beda antara DH Part 2 ini dibanding DH Part 1 yang lalu. Kalau dalam part 1 tempo film seakan-akan serba terburu-buru dan tegang lantaran Voldermort bisa saja mengancam kapan dan dimana saja. Sedang dalam part 2 ini tempo sedikit melambat, seolah banyak yang ingin dikenang sebelum kisah ini benar-benar berakhir.

Begitu pula dengan peran Hermionne yang pada part 1 lalu begitu besar perannya sebagai problem solver, pada part 2 ini sepertinya problem solver dikembalikan kepada Harry Potter. JK Rowling mungkin berhati-hati untuk tidak memberikan peran hero penutup ini tidak kepada orang lain melainkan Harry sendiri.
Dan ending film ini benar-benar dibuat sedemikian heroic sehingga Voldermort mati di tangan Harry Potter sendiri. Seandainya ini naskah Hollywood mungkin ending akan dibuat tragis dengan matinya Harry berdua dengan Voldermort, kemudian pelan-pelan Harry dihidupkan macam yang terjadi dalam film Avatar manusia biru. Namun ini tidak berlaku oleh JK Rowling. Voldermort harus mati di tangan Harry Potter sendiri.@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar