Suatu ketika ada cerita tentang seorang kiai di daerah pesisir
utara di Jawa Tengah. Ceritanya para santri beliau bermaksud memberikan hadiah
kepada kiai, sebuah masjid yang layak di pondok pesantrennya. Segala upaya
dilakukan oleh para santri, termasuk meminta sumbangan di pinggir jalan. Sampai
akhirnya masjid bisa berdiri gagah sesuai bayangan para santri.
Namun tiba-tiba suatu hari ada beberapa orang pemilik toko
material datang ke pondok menemui kiai guna menagih tunggakan pembayaran
material. Kontan saja kiai kaget karena merasa tidak pernah berhutang kepada
pemilik material. Usut punya usul ternyata para santri meskipun uang sumbangan
belum mencukupi, mereka nekat saja mengambil material ke toko material sekitar
pondok.