Minggu, 28 Agustus 2016

SYEH ABDUL QODIR JAELANI : MENGHIDUPKAN KEMBALI TULANG BELULANG AYAM

Suatu ketika ada seorang perempuan datang menghadap Syeh Abdul Qodir Jaelani mengantarkan anaknya untuk berguru pada Syeh untuk mempelajari ilmu suluk. Syeh memerintahkan agar si anak harus belajar dengan tekun mengikuti cara-cara orang salaf dan ditempatkan di ruang khalwat.

Beberapa hari kemudian si ibu datang menengok anaknya dan dilihat tubuh anaknya itu menjadi kurus, makannya hanya roti kering dan gandum. Si ibu kemudian masuk ke ruang Syeh dan melihat di hadapannya tulang-tulang sisa makanan daging ayam yang sudah bersih.

Ibu itu berkata, "Kalau saya perhatikan, Tuan Syeh makan dengan makanan serba enak, sedang anak saya badannya kurus karena makanannya hanya bubur gandum dan roti kering, untuk hal itu apa makananya sehingga ada perbedaan?"


Mendengar pertanyaan itu lalu Syeh meletakkan tangannya di atas tulang-belulang ayam sambil berkata: Quumii bi-idznillahi ta'alaa alladzii yuhyil 'idzhooma wa hiya romiim. (Berdirilah dengan izin Allah yang menghidupkan tulang belulang yang sudah hancur.)

Lalu berdirilah tulang belulang itu menjadi ayam kembali. 

Setelah itu kemudian Syeh berkata kepada ibu anak itu, "Kalau anakmu sudah dapat berbuat seperti ini, maka ia boleh makan seenaknya asal yang halal."

Ibu itu merasa malu oleh Syeh dan mohon maaf atas prasangka yang buruk. Dengan keyakinan bulat, ibu itu menyerahkan anaknya kepada Syeh untuk dididik.

Tarbiyah itu adalah untuk membina dan melatih pikiran yang merupakan hal paling sulit. Itulah yang diperlukan seseorang yang ingin senang tentu harus berusaha keras untuk mencapainya. Demikian juga orang yang ingin berhasil, maka ia harus belajar dengan sungguh-sungguh sebagaimana dikatakan Syeh Abdul Qodir Jaelani di atas.@

(Dirangkum dari Kisah-kisah Ajaib Syekh Abdul Qadir Jaelani karangan Ibnu Watiniyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar