Minggu, 11 September 2016

BALADA SI ROY 2 : Cerita Remaja Lawas

Alkisah ada obral buku lama di salah satu toko buku terbesar di Indonesia, saya memborong banyak buku murah antara harga Rp.10.000,- sampai Rp.20.000,- Kebanyakan yang saya beli adalah novel-novel detektif karya Agatha Christie yang terkenal dengan Poirot-nya. Namun ada satu di antara buku yang saya ambil yaitu Balada Si Roy jilid 2 karangan Gola Gong (atau Gol A Gong). Sebuah buku lama yang terbit di tahun 2012. Meskipun ceritanya sendiripun bukan cerita baru. Cerita-cerita Gola Gong di buku ini telah diterbitkan sebagai cerita bersambung di majalah Hai pada tahun 1990an. Ini menariknya. Coba bayangkan, apa kabar di tahun 2000an membaca cerpen remaja 1990an?

Sejak tahun 1980an hingga 1990an hegemoni cerita-cerita remaja sangat dikuasi oleh majalah Hai. Nama majalah Hai itu sendiri pun mengalami beberapa transformasi. Mulai dari Majalah Remaja Hai hingga Majalah Hai. Bahkan tulisan Hai-nya juga berubah. Pernah pakai huruf kecil hai, kemudian berubah jadi Hai atau HAI. Baru gemanya benar-benar hilang setelah reformasi 1998.


Majalah Hai pernah membidani lahirnya cerita-cerita remaja klasik 1980an, misalnya saja Lupus. Cerita dan figurnya seakan tak lekang. Sampai tahun 200an masih juga dibuatkan filmnya. Pada masanya majalah Hai benaar-benar identik dengan Lupus. Produk apa saja, mulai dari cerber, stiker, kalender, pokoknya merchandise apa saja yang diterbitkan majalah Hai asal bertema Lupus dijamin laris manis.

Nah! Masalahnya di akhir-akhir 1980an produktifitas si Lupus sudah mulai menurun. Siapa yang bisa menopang hegemoni Hai selanjutnya? Beruntunglah kemudian muncul Gola Gong, terutama dengan cerber Balada si Roy-nya. Kalau dulu gara-gara Lupus anak-anak remaja jadi ikut-ikutan mengunyah permen karet, maka di 1990an anak-anak remaja tertarik menjadi Avonturir seperti Balada si Roy. Avonturir dalam pengertian Balada si Roy ini bukan sekedar orang menggelandang terus tidur di tenda di pinggir pantai. Tetapi lebih kepada "menyerap sari-sari alam" melalui perjalanan yang penuh kejujuran.

Buku Balada Si Roy 2 ini terdiri dari dua bab. Bab pertama berjudul Rendez-vous, yang berisi cerita-cerita kencan berbumbu problem domestik dimana Roy selalu menjadi pihak yang bisa memberi solusi meskipun bandel dan kurang ajar. Sedangkan bab dua berjudul Bad Days, yang berisi cerita-cerita yang membawa Roy pada kondisi depresi dan frustrasi, sebagai gambaran kalau Roy bukan manusia super melainkan manusia biasa yang ada batasnya.

Dan yang the last but not least, inilah tipikal cerita-cerita jaman 1990an yang jujur bercerita kenakalan remaja, yang dari kenakalan itu muncul kreatifitas, yang dari kreatifitasnya itu muncul produktifitas, menghasilkan uang untuk membantu mamanya (begitu pula Lupus), dan yang tidak mengedepankan kekayaan, properti, dan ghairah syahwati!@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar