Selasa, 12 November 2013

14 BLADES: FILM LAGA YANG SARAT MAKNA

Kebenaran selalu menemukan jalannya. Meski Qinglong harus tersingkir dari Jinyiwei dan menjadi buronan, namun pada akhirnya kebenaran berbicara. Dengan dibantu oleh Hua Qiao seorang gadis anak dari kepala biro pengawal perjalanan, Qinglong melawan aparat kerajaan Dinasti Ming yang diperintah oleh Pangeran Qing yang lalim. Karena kebenaran tidak buta, kepala penyamun sekelas Elang Langit ikut membela Qinglong. Inilah cerita tentang 14 pedang Jinyiwei.

14 Blades adalah cerita tentang sebuah agen rahasia yang dibentuk pada masa Dinasti Ming yang mulai korup dan kejam. Bercerita tentang Jinyiwei, sebuah agen rahasia bawah tanah yang paling kejam yang pernah ada. Jinyiwei digunakan untuk menyingkirkan siapa saja yang dianggap musuh kerajaan secara diam-diam. Mereka telah dididik sejak masih anak-anak untuk membunuh siapa saja bahkan saudara kandung sendiri sekalipun. Dari situ lahirlah seorang Jenderal Jinyiwei yang paling terhormat, Qinglong (Donnie Yen), namun selalu mengalami dilema dalam batinnya.

Kisah sesungguhnya dari film ini dimulai ketika Qinglong mengalami keraguan untuk membunuh Penasihat Istana Zhao Shenyan yang dianggap berkhianat. Qinglong ragu-ragu untuk membunuh bapak dan anak yang masih kecil itu. Seharusnya dia selesaikan keduanya lalu membawa kotak rahasia berisi daftar penentang kerajaan lepada Pangeran Qing. Tiba-tiba di tengah kebimbangan, muncullah pihak ketiga, yang tak lain adalah Tuo Tuo (Kate Tsui), anak perempuan angkat dari Pangeran Qing (Sammo Hung). Tuo Tuo membantai anak buah Qinglong saat itu juga dan hendak merampak kotak rahasia dari tangan Qinglong. Hingga Qinglong sendiri terluka karenanya.

Setelah itu, dimulailah kisah pengejaran yang dilakukan oleh Tuo Tuo dan Jenderal Jinyiwei yang baru untuk menangkap Qinglong dan merebut kotak rahasia dari tangannya. Qinglong yang terluka mendatangi sebuah biro pengawalan yang hampir bangkrut. Qinglong minta dikawal hingga menemui Jenderal daerah Barat untuk menyelamatkan kotak rahaisa agar tak jatuh ke tangan pihak yang jahat. Rupanya hati Qinglong telah berubah menghianati Pangeran Qing.

Namun dalam perjalanannya, ternyata Qinglong jatuh cinta pada anak perempuan pemilik jasa pengawalan, Hua Qiao (Vicky Chow). Meskipun tak pandai bermain silat namun anak perempuan ini banyak membantu Qinglong dalam penyamaran dan menembus ruang dokumen Jinyiwei. Keduanya terlibat dalam aksi curhat, Qinglong merasa kehilangan jati dirinya dengan menjadi Jinyiwei sedangkan Hua Qiao merasa cedí karena terpaksa akan menjalani perkawinan yang tidak dimauinya.

Bibit cinta pun mampu bersemi meski dalam pelarian sekalipun. Kalau kita pernah menyaksikan aksi dansa yang dilakukan Al Pacino dalam film Scent of A Woman, kita berdecak kagum dengan gaya tangonya meskipun ia seorang buta. Nah, di film ini Donnie Yen “berdansa” dengan Vicky Chow dalam adegan-adegan silat melawan Jinyiwei jahat. Satu tangan memeluk pinggang dan tangan lain menuntun tangan Vicky Chow menebas pedang. Donnie Yen bertarung sekaligus bercinta layaknya seorang lelaki sejati. Mungkin anda telah sering melihat adegan seperti ini terutama yang dilakukan oleh Jet Li maupun Jacky Chan. Yang dilakukan Donnie Yen sedikit berbeda, ada passion di dalam gerakan-gerakan silatnya.

Bagi anda yang sudah pernah menyaksikan aksi Donnie Yen dalam film Ip Man, anda akan sedikit terkejut dengan penampilan Donnie Yen di film ini. Dalam Ip Man sosok Donnie menjadi seorang guru silat yang santun dan lemah lembut, Namun di 14 Blades ia tampil dengan badan penuh tato, bercambang, berambut panjang, dan muka yang serius nyaris tanpa senyum.

Sedikit berbeda dengan Vicky Chow, Sejak wajahnya pertama muncul ia selalu mengesankan sesosok wanita yang berhati lembut hingga nyaris tak ada pria yang tega membiarkannya terluka. Hati keras Qinglong meleleh oleh pelajaran budi pekerti dan sopan santunnya selama dalam perjalanan (baca: pelarian).

Kalau anda orang yang menyukai film laga, maka inilah film yang patut anda tonton. Atau kalau anda seorang penggemar film roman, film ini pula yang mesti anda saksikan. Akhir cerita yang mengharu biru menanti anda. Ketika Hua Qiao masih terus menantikan Qinglong datang menemuinya. Sementara di sisi yang lain Qinglong telah tewas dalam pertempuran sengitnya melawan Tuo Tuo. Dua-duanya tewas.

Sebelum pergi Qinglong berpesan kepada Hua Qiao, “Untukmu cukuplah kau beli cincin lalu pasang di jarimu, karena aku pasti datang menemuimu….”@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar