Kamis, 25 Oktober 2012

NIGHTMARE (1)

Dua malam yang lalu saya mendapat sebuah mimpi buruk. Bermimpi tentang sebuah perkelahian di tengah ladang di pedalaman Sumatra. Seseorang menyabetkan sabitnya dan saya berhasil melompatinya hingga saya selamat dari sabetannya. Namun tak urung saya terbangun malam itu dengan kondisi keringat basah sekujur tubuh. Mimpi berkelahi ataupun dikejar hantu selalu tidak mengenakkan. Dalam hati bertanya-tanya apakah maksud mimpi itu?



Pagi harinya ternyata saya mendapati uang transfer pembayaran dari customer belum masuk ke rekening kantor. Kami coba mencari tahu dari pihak bank, namun jawabannya belum kelihatan ada rencana uang masuk. Lalu kami kejar ke customer, jawabannya tidak jauh beda, perintah transfer sudah dijalankan dari bank customer sejak tiga hari yang lalu dan selembar kertas bukti transfer tersedia untuk diperiksa. Cek sana cek sini uang pembayaran tetap belum masuk juga. Apalah daya? Namun semua harus tetap diupayakan...



Esok hari kemudian, tidak kurang dari tiga supplier menelpon dan mengirim email meminta supaya invoice mereka dibayarkan. Tentu saja kami belum mampu membayarnya saat itu juga, sedangkan uang dari customer tak kunjung datang. Dering telepon terasa seperti dentuman meriam yang mengkoyak-koyak hati. Namun sekali lagi semuanya tetap harus diupayakan...



Rupanya masalah tidak hanya berhenti di situ saja. Tiba-tiba petugas kantor pajak menelpon. Kesepakatan hasil pemeriksaan yang telah dibuat sebelumnya tidak bisa dieksekusi lantaran kantor wilayah pajak yang melakukan review masih meragukan hasil pemeriksaan. Tidak ada kesempatan, karena masa pemeriksaan telah menjelang selesai. Namun problem dan pertanyaan muncul belakangan. Kelengkapan data dan laporan harus segera dipersiapkan...



Dan hari ini angin berhembus lebih dingin dan lembut. Kemana semua masalah itu pergi? Tiba-tiba saja semua masalah selesai seketika. Hanya dalam hitungan jam semua kesulitan menjauh. Alhamdulillah. Tuhan kembali menunjukkan kekuasaannya. Sesungguhnya setelah kesulitan akan datang kemudahan. Hanya saja manusianya mesti bersabar. Bersabar bukan berarti berdiam dan merasa merana. Namun terus bergerak dengan sabar dan keyakinan bahwa semua kesulitan akan bisa diselesaikan dan akan usai. Manusia hanya perlu itu.....@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar