Selasa, 16 Oktober 2012

BELAJAR DARI ORANG SUKSES

Benarkah kesuksesan bisa dipelajari dari orang yang telah sukses lebih dahulu dari kita? Banyak buku telah diterbitkan yang mengisahkan kesuksesan para entrepreneur. Tak kurang dari yang biografi Dahlan Iskan, Chairul Tanjung, Steve Jobs, dan lain-lain. Atau yang bersifat lebih umum adalah kisah-kisah sukses dalam buku Wirausaha Muda Mandiri yang memuat sepak terjang para entreprenuer yang usianya relatif masih muda. Bisakah kita meniru langkah-langkah mereka menuju sukses?

Sukses adalah menifestasi nyata dari sebuah kerja keras, pengabdian, dan keberuntungan. Mau tidak mau faktor-faktor tersebutlah yang mempengaruhi tercapainya kesuksesan. Manifestasi sukses itu adalah bentuk nyata yang bisa berupa kekayaan, nama baik, maupun kekuasaan. Namun kesuksesan juga sekaligus merupakan misteri yang tidak dapat diramalkan dan dipastikan kedatangannya. Tidak dapat diada-adakan pula. Karena kesuksesan semu tentunya tidak dapat bertahan lama.
 
Puluhan tahun silam Putu Wijaya pernah menulis sebuah cerita pendek di harian Kompas (yang saya lupa judulnya). Cerpen itu mengisahkan tentang seorang tukang sate yang mendadak menjadi orang sukses. Kekayaannya tiba-tiba saja melimpah. Lalu datanglah wartawan untuk meliput dan mewawancarainya untuk bahan berita. Setelah itu kontan namanya makin ngetop. Bukan hanya dijadikan nara sumber berita koran, si tukang sate sudah mulai diundang untuk berbicara dalam seminar-seminar. Ribuan orang menyimak setiap ucapannya di televisi, lalu mencoba meniru jalan yang pernah ditempuh oleh si tukang sate. Namun rupanya tidak semua orang bisa meniru langkahnya. Beberapa kolega pedagang sate yang mencoba meniru dan gagal malah berkilah, ya sudahlah rejeki saya segini juga tidak apa-apa daripada pusing mengikuti teori-teori tukang sate yang sukses itu.
 
Teori mungkin saja muncul belakangan setelah seseorang mencapai sukses. Teori itu pula yang kemudian "dijual" kepada khalayak luar. Namun benarkah bisa ditiru oleh setiap orang? Kalau kita bertanya kepada Network 21 tentu jawabannya bisa. Saya sendiri lebih cenderung berpendapat tidak bisa. Pengalaman orang lain hanya bisa dijadikan inspirasi, tetapi tidak sebagai buku panduan. Kesuksesan hanya meminta kita untuk terus bekerja dan bekerja. Hingga tanpa sadar kita telah mencapai kesuksesan itu sendiri. Sukses itu seperti mimpi, kata seorang teman. Tiba-tiba saja sudah terjadi. Dan kalau benar seperti mimpi, bisakah diceritakan kepada orang lain? Iya, kalau tidak lupa.@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar