Jumat, 03 Oktober 2014

PANAS ASPALMU TAK SEPANAS NERAKAMU

Entah kebetulan apa yang menimpaku hari ini, seusai sholat jumat  ketika hendak pulang tak bisa kutemukan sandalku. Sandal coklat bermotif  daun hijau dan bunga-bunga sudah menjadi kesayanganku setiap pergi  jumatan. Tapi takdir hari ini membuat aku terpisah dengan sandal  kesayanganku itu. Kucari-cari ke kanan ke kiri tak juga kutemukan  sandalku. 

Haruskah kuambil sandal lain yang ada di tempat? Terlalu  berisiko. Karena aku bisa dikira pencuri sandal, meski kenyataan justru  sebaliknya. Alhasil aku harus pulang berjalan kaki tanpa alas kaki.  Nikmat nian rasanya kulit telapak kaki bersinggungan langsung dengan  aspal yang panas. Aku lompat ke tanah yang tak beraspal. Tapi rupanya  hanya sedikit tanah tersisa tak beraspal. Lalu aku lompat ke konblok,  tetap saja terasa panas. Aku berbisik dalam hati membesarkan tekadku  agar kuat berjalan pulang. Neraka pasti jauh lebih panas dari aspal  ini.......

Dalam perjalanan itu tiba-tiba aku teringat  pesan dari guru madrasah sewaktu aku kecil. Konon panas neraka jauh  melebihi panas di dunia. Api di neraka ribuan kali lebih panas dari api  di dunia. Untuk siapakah api-api itu diperuntukkan? Tentunya untuk para  pendosa yang tidak mau bertobat, demikian ujar guru. Setiap dosa dari  jiwa-jiwa pendosa ditebus dengan api-api neraka. Bahkan katanya lagi,  kalau saja para pendosa itu telah datang ke neraka, maka mereka sudah  bisa mendengar kegeramannya dan gemuruh nyala apinya dari jarak  perjalanan lima ratus tahun. Aku bergidik sambil terus berjingkat  mencari konblok yang lebih dingin.


Lantas guru itu  melanjutkan pesannya. Hanya dengan bertaubatlah manusia akan terbebas  dari api neraka. Bersabar atas penderitaan-penderitaan dunia, bersabar  atas taat kepada Allah dan menjauhi maksiat. Tidak ada taubat yang tidak  diterimaNya, kecuali manusia itu telah bersikap sombong. Sombong adalah  dosa yang tidak terampuni. Bahkan konon awalnya iblispun adalah makhluk  yang taat kepada Tuhan. Namun karena kesombongannya dengan melawan  perintah Tuhan untuk memberikan penghormatan kepada Adam as. Syirik juga  berarti kesombongan manusia dengan menolak mengakui keperkasaan Tuhan  dan menuhankan yang lain selain Tuhan Al Haq.

Sebelah mana lagi tempat yang adem? Aku mencari-cari......

Dalam kitab Zahrur-Riyadh diterangkan bahwa:

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ketika ahli surga masuk ke surga,  malaikat-malaikat menjemput mereka dengan segala macam kebaikan dan  kenikmatan. Dipasang mimbar-mimbar dan diberi hamparan serta disuguhkan  bermacam-macam makanan dan buah-buahan. Kemudian dengan  kenikmatan-kenikmatan ini mereka mengalami kebingungan." Berfirmanlah  Allah, "Hai hamba-hambaku mengapa kalian kebingungan? Ini bukanlah  tempat kebingungan."
Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami mempunyai perjanjian yang sekarang benar-benar telah datang waktunya."
Allah Swt berfirman kepada para malaikat, "Angkatlah tabir-tabir yang menutup wajah-wajah itu."
Malaikat-malaikat berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa mereka melihatMu? Padahal mereka orang-orang yang durhaka."
Allah  Swt berfirman, "Angkatlah tabir-tabir itu karena mereka adalah  orang-orang yang dzikir, sujud, dan menangis di dunia karena mengharap  bertemu Aku."
Diangkatlah tabir-tabir itu dan mereka bisa melihat Allah, lalau bersujudlah mereka kepada Allah Swt.
Allah berfirman, "Angkatlah kepala-kepalamu karena di sini bukanlah tempat beramal tetapi tempat kemuliaan." (Sumber Imam Al-Ghazali) 

Aku kembali meringis menahan kaki yang kepanasan. Beruntungnya aku, di depan ada tukang Es Dawet Ayu Asli Banyumas. Lumayan buat menyiram tenggorokan yang kehausan juga. Alamak..! Uangnya tadi kumasukkan ke kotak amal masjid semua....@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar