Senin, 21 Januari 2013

THE WITCHES : ANAK-ANAK SEBAIKNYA JANGAN MANDI

Ini adalah tentang ide Roald Dahl pengarang buku cerita anak-anak berjudul The Witches (Ratu Pernyihir). Mungkin sebaiknya anak-anak tidak usah mandi agar bau badan mereka tidak tercium oleh para penyihir. Bau badan anak-anak yang rajin mandi akan jelas kentara baunya seperti tahi anjing oleh para penyihir. Dan mereka akan menangkapnya lalu merubah mereka menjadi kodok ataupun tikus. Dan tahukah kalian apa yang paling menakutkan? Ternyata penyihir itu benar-benar ada di sekitar kita. Setiap negara ada penyihirnya. Dan aku akan memberitahu kalian cara mengenali penyihir....


Awalnya aku sendiri tidak percaya dengan cerita Grandmamma kalau ternyata penyihir itu nyata. Beberapa anak sekitar kami telah disihir oleh mereka sehingga tidak dapat kembali. Penyihir-penyihir itu akan berpenampilan baik dan manis sambil menawarkan permen atau coklat kepada kalian. Namun ingat jangan sekali-sekali menerimanya, karena setelah kalian memakannya kalian akan berubah entah itu menjadi kodok, tikus, lumba-lumba, atau masuk ke dalam lukisan, dan sebagainya. Sejatinya penyihir sangat suka mengganyang anak kecil. Paling sedikit penyihir harus mengganyang seorang anak kecil dalam seminggu. Mereka memakan anak-anak layaknya stroberi dan krim kental.

Tapi ketahuilah bahwa para penyihir itu memiliki beberapa ciri yang kalau kalian teliti akan dapat dibedakan dari manusia sebenarnya. Granmamma pernah menceritakannya kepadaku, karenanya sekali aku pernah terhindar dari Ratu Penyihir. Aku berlari dan menaiki sebatang pohon guna menghindarinya. Ratu Penyihir menungguiku di bawah sambil membujukku dengan hadiah seekor ular hijau yang jinak. Namun aku ketakutan di atas pohon, hingga Granmamma datang mencariku dan Ratu Penyihir sudah tidak tampak lagi.

Granmamma sangat pemberani. Dia berpengalaman dengan urusan penyihir. Inilah ciri-ciri penyihir yang Granmamma ceritakan padaku. Sebaiknya kalian mengingat-ingatnya dengan baik demi keselamatan kalian sendiri. Pertama-tama, penyihir sungguhan itu memakai sarung tangan. Sarung tangan itu gunanya untuk menyembunyikan jari-jari tangannya yang menyerupai cakar kucing yang kurus panjang dan melengkung. 

Hal yang kedua, penyihir sungguhan selalu kepalanya botak seperti telur rebus, karenanya mereka mengenakan wig untuk menutupi kepalanya yang botak. Namun wig yang kotor dan gerah membuat kulit kepala mereka gatal, lalu digaruk oleh cakar-cakar mereka. Dan gatalnya tidak ketulungan.

Ciri yang ketiga, lubang hidung penyihir lebih besar dari lubang hidung orang kebanyakan. Warna lubang hidung mereka merah muda dan bergelombang seperti tepi kulit kerang, gunanya untuk membaui anak-anak kecil. Makin bersih mereka mandi, makin tercium baunya. Bagi hidung penyihir, bau anak kecil itu seperti tahi anjing...

Yang keempat, kalau kalian perhatikan bola mata penyihir berbeda dengan bola mata orang kebanyakan. Bola mata orang kebanyakan adalah titik hitam di tengahnya. Bola mata penyihir di bagian tengahnya berubah-ubah warna, kadang tampak seperti api, kadang tampak seperti es, menyeramkan.

Kemudian yang membedakannya lagi dengan orang biasa adalah jari kakinya. Penyihir tidak memiliki jari kaki, jadi kaki mereka tumpul. Perhatikanlah bagaimana mereka berjalan dengan sedikit terpincang-pincang.

Dan yang terakhir, mereka para penyihir itu memiliki ludah yang berwarna biru.

Kalian berhati-hatilah bila bertemu orang dengan ciri-ciri seperti itu. Dan yang perlu kalian ketahui, penyihir-penyihir itu tampak seperti wanita. Tapi mereka sama sekali bukan wanita. Mereka mampu berbicara seperti wanita. Bersikap seperti wanita. Tapi sebenarnya mereka adalah setan berwujud manusia.@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar