Kamis, 01 September 2011

JAGOAN-JAGOAN GAEK ALA "THE EXPENDABLES"


Beginilah jadinya kalau veteran jagoan ber-reuni. Jagoan-jagoan "senior" berkumpul dalam satu film laga yang disutradarai oleh sang legenda film perang "Rambo", Sylvester Stallone. Ada pula yang mengkritik, kalau jagoannya gaek semua, semestinya lady jagoan juga seorang nenek-nenek. Ada-ada saja.....

Tampaknya Stallone tidak hanya piawai bermain sebagai karakter pejuang saja. Terbukti dia juga ciamik menggarap film dar der dor semacam ini. Dengan sabar dan tidak terkesan terburu-buru sekaligus tidak bertele-tele Stallone memanjakan penggemar film action dengan adegan-adegan keras yang berkesan jantan. Sepertinya sang jagoan gaek ini tidak kehabisan ide menampilan dentuman-dentuman dahsyat yang pasti disukai para penggemarnya. Penonton dibawa pada rasa "pride", kebanggaan sebagai jagoan laki-laki sejati. Dan layaknya jagoan film western, para pelakonnya juga tidak lupa melontarkan kata-kata kotor, umpatan dan makian yang ditujukan untuk menambah nilai kejantanan.


Namun sekali lagi yang ingin disampaikan oleh film ini bahwa jagoan tidaklah muncul dengan sendirinya. Selalu ada sesuatu yang melatarbelakangi munculnya sang pahlawan. Faktor pertama yang menjadikan kelompok ini sebagai Grup Super Heroes adalah mereka alumni dari peperangan sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang telah menjadi "gila" akibat perang yang mereka hadapi sebelumnya. Selepas perang tak ada pilihan lain untuk mendapatkan uang selain menjual keahlian sebagai pemusnah.

Yang kedua, mereka menjadi sekumpulan manusia tak terkalahkan karena memiliki solidaritas dan latar kehidupan yang kurang beruntung. Hampir seluruh anggota pasukan tidak memiliki kehidupan sosial yang bahagia. Kalaupun tidak memiliki keluarga, seperti Ying Yang (Jet Li), yang memiliki pacar pun pacarnya direbut orang karena terlalu lama ditinggal berperang, Lee Christmas (Jason Statham).

Yang terakhir, lagi-lagi yang namanya perang bukan mustahil seringkali melibatkan perasaan asmara. Begitu pula dengan The Expendables ini, meski awalnya sang pemimpin pasukan bayaran Barney Ross (Sylvester Stallone) menolak menjalankan misi membebaskan Pulau Vilena dari kekuasaan otoriter Jenderal Garza (David Zayas). Namun demi melihat anak sang jenderal sendiri Sandra (Giselle Itie) ternyata menjadi orang asli Vilena yang menentang ayahnya. Ditambah lagi Sandra mengalami perlakuan buruk dari seorang agen CIA jahat yang berbisnis bersama sang jenderal di Vilena bernama James Munroe (Eric Robert). Barney yang jatuh cinta pada Sandra mensahkan dirinya untuk membebaskan Pulau Vilena bukan demi apa-apa selain cinta.

Selanjutnya film diisi dengan efek gambar dan suara yang dahsyat menggelegar memancing naluri jantan para jagoan. Dari sisi hiburan, efek-efek seperti ini sangat menghibur sekali. Tanpa harus mengernyitkan dahi atau takut jagoannya kalah, penonton dengan penuh percaya diri bisa menikmati film ini sampai selesai durasi 90 menit. Tentu saja, otak penonton harus dititipkan dulu di luggage/locker bioskop terlebih dahulu.

Kurang afdol rasanya kalau jagoan-jagoan tua berkumpul tetapi tidak mengundang salah satu tokoh seniornya. Dalam salah satu adegan ketika Mr Church (Bruce Willis) salah seorang petinggi CIA menawarkan misi ini kepada Barney.
Mr Church berkata,"Masih ada satu lagi yang kita tunggu."
Lalu muncullah dari luar pintu gereja seorang tinggi gagah bersetelan tuxedo cream.
"Kau mengenalnya?" tanya Mr Church pada Barney.
"Ya, seharusnya kuhabisi dia sejak dulu."
Dialah Arnold Schwarzenegger.
"Ada misi pembebasan untuk Pulau Vilena. Apakah kamu tahu di mana Vilena?"
"Tidak tahu," sahut Barney.
"Aku tahu," sergah Arnold. "Makanya baca buku....."

Setelah Mr Church menerangkan misinya dan tawaran dilempar siapa yang bersedia mengambil kesempatan.
"Itu pasti penuh dengan hutan. Aku tidak suka hutan. Sebaiknya kau saja yang ambil misi ini," Arnold berlalu meninggalkan gereja.
"Mengapa dia berlaku begitu?" tanya Mr Church kepada Barney tak mengerti.
"Dia ingin menjadi Presiden......."@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar